KnK
mayoritas masyarakat kita yang banyak inginnya, mengalahkan kebutuhannya , laksana orang yang selalu haus namun ia malah minum air laut. alih-alih hilang, dahaganya justru bertambah parah.
betapa tidak, saat dikampung halamaN (di bdg ga punya tipi) saya banyak melihat berita- berita ditelevisi mulai dari kelas buser di lorong-lorong kumuh sampai berita-berita yang ditayangkan dari senayan. mulai dari buruh bangunan sampai pengusaha sukses. mulai yang gak bisa aca tulis sampai para profesor. ya, banyak sekali peristiwa atau komentar masyarakat yang menunjukkan bahwa mayoritas kita tidak dapat mengendalikan keinginan. bahkan karena sudah diperbudak rasa "ingin" duniawi ini, kita tidak bisa lagi membedakan antara mana kebutuhan mana keinginan.
ada anak smp yang gantung diri karena tidak dipinjami motor oleh orang tuanya. ada anak 13 tahun yang memaksa orang tuanya untuk mengganti hpnya dengan hp berkamera,berpolyponic,berbentuk keren, biar gak kampungan...sementara orang tuanya harus banting tulang jadi pedagang kakilima . ada tukang becak yang harus ngutang makan dimana-mana karena harus memenuhi kebutuhannya yang utama...ya benar sekali rokok dan togel.ada "pegawai rakyat" yang minta naik gaji dan kunjungan keluar negeri, sementara para majikan rakyat lagi susah ngantri bbm, lagi pusing bayar pam, lagi bete karena harus menjalani giliran pemadaman listrik. ada dan masih banyak ada-ada lainnya yang mengambarkan perbudakan nafsu pada diri masyarakat kita, yang disamarkan dengan kata "keinginan". bisa jadi pembenaran dengan mengatakan itu sebagai suatu "kebutuhan".
seiring perkembangan teknologi yang tak terkendali dan konsumtifnya masyarakat kita, kebutuhan makin meningkat tingkatannya. kalau dulu orang untuk hidup hanya perlu sandang, pangan dan papan. maka sekarang harus ada fasilitras plusnya. plus kendaraan, plus alat komunikasi, dll.
tentu kita tidak bisa menafikan pemenuhan kebutuhan ini , asal rasional dan produktif. rasional dan produktif. tanpa kerasionalan dan keproduktifan tentu yang ada hanya pemborosan dan penindasan. baik terhadap diri sendiri, terhadap orang-orang tercinta bahkan terhadap masyarakat banyak. lihat saja contoh diatas.
benarlah kata mahatma gandhi " manusia bisa memenuhi semua yang ada didunia, kecuali kerakusannya"
dan nampaknya kita harus lebih bergiat belajar manajemen qalbu( ya ngga vet?..hehehehhe), agar kita bisa bersyukur dengan nikmat yag ada dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia.
Karena Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan,
Ia memberi apa yang kita butuhkan...
betapa tidak, saat dikampung halamaN (di bdg ga punya tipi) saya banyak melihat berita- berita ditelevisi mulai dari kelas buser di lorong-lorong kumuh sampai berita-berita yang ditayangkan dari senayan. mulai dari buruh bangunan sampai pengusaha sukses. mulai yang gak bisa aca tulis sampai para profesor. ya, banyak sekali peristiwa atau komentar masyarakat yang menunjukkan bahwa mayoritas kita tidak dapat mengendalikan keinginan. bahkan karena sudah diperbudak rasa "ingin" duniawi ini, kita tidak bisa lagi membedakan antara mana kebutuhan mana keinginan.
ada anak smp yang gantung diri karena tidak dipinjami motor oleh orang tuanya. ada anak 13 tahun yang memaksa orang tuanya untuk mengganti hpnya dengan hp berkamera,berpolyponic,berbentuk keren, biar gak kampungan...sementara orang tuanya harus banting tulang jadi pedagang kakilima . ada tukang becak yang harus ngutang makan dimana-mana karena harus memenuhi kebutuhannya yang utama...ya benar sekali rokok dan togel.ada "pegawai rakyat" yang minta naik gaji dan kunjungan keluar negeri, sementara para majikan rakyat lagi susah ngantri bbm, lagi pusing bayar pam, lagi bete karena harus menjalani giliran pemadaman listrik. ada dan masih banyak ada-ada lainnya yang mengambarkan perbudakan nafsu pada diri masyarakat kita, yang disamarkan dengan kata "keinginan". bisa jadi pembenaran dengan mengatakan itu sebagai suatu "kebutuhan".
seiring perkembangan teknologi yang tak terkendali dan konsumtifnya masyarakat kita, kebutuhan makin meningkat tingkatannya. kalau dulu orang untuk hidup hanya perlu sandang, pangan dan papan. maka sekarang harus ada fasilitras plusnya. plus kendaraan, plus alat komunikasi, dll.
tentu kita tidak bisa menafikan pemenuhan kebutuhan ini , asal rasional dan produktif. rasional dan produktif. tanpa kerasionalan dan keproduktifan tentu yang ada hanya pemborosan dan penindasan. baik terhadap diri sendiri, terhadap orang-orang tercinta bahkan terhadap masyarakat banyak. lihat saja contoh diatas.
benarlah kata mahatma gandhi " manusia bisa memenuhi semua yang ada didunia, kecuali kerakusannya"
dan nampaknya kita harus lebih bergiat belajar manajemen qalbu( ya ngga vet?..hehehehhe), agar kita bisa bersyukur dengan nikmat yag ada dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia.
Karena Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan,
Ia memberi apa yang kita butuhkan...