semoga arif dan rahman

mencintai dan mengabdi

Name:
Location: bandung, Jawa Barat, Indonesia

biasa aja

Sunday, July 31, 2005

KnK

mayoritas masyarakat kita yang banyak inginnya, mengalahkan kebutuhannya , laksana orang yang selalu haus namun ia malah minum air laut. alih-alih hilang, dahaganya justru bertambah parah.

betapa tidak, saat dikampung halamaN (di bdg ga punya tipi) saya banyak melihat berita- berita ditelevisi mulai dari kelas buser di lorong-lorong kumuh sampai berita-berita yang ditayangkan dari senayan. mulai dari buruh bangunan sampai pengusaha sukses. mulai yang gak bisa aca tulis sampai para profesor. ya, banyak sekali peristiwa atau komentar masyarakat yang menunjukkan bahwa mayoritas kita tidak dapat mengendalikan keinginan. bahkan karena sudah diperbudak rasa "ingin" duniawi ini, kita tidak bisa lagi membedakan antara mana kebutuhan mana keinginan.

ada anak smp yang gantung diri karena tidak dipinjami motor oleh orang tuanya. ada anak 13 tahun yang memaksa orang tuanya untuk mengganti hpnya dengan hp berkamera,berpolyponic,berbentuk keren, biar gak kampungan...sementara orang tuanya harus banting tulang jadi pedagang kakilima . ada tukang becak yang harus ngutang makan dimana-mana karena harus memenuhi kebutuhannya yang utama...ya benar sekali rokok dan togel.ada "pegawai rakyat" yang minta naik gaji dan kunjungan keluar negeri, sementara para majikan rakyat lagi susah ngantri bbm, lagi pusing bayar pam, lagi bete karena harus menjalani giliran pemadaman listrik. ada dan masih banyak ada-ada lainnya yang mengambarkan perbudakan nafsu pada diri masyarakat kita, yang disamarkan dengan kata "keinginan". bisa jadi pembenaran dengan mengatakan itu sebagai suatu "kebutuhan".

seiring perkembangan teknologi yang tak terkendali dan konsumtifnya masyarakat kita, kebutuhan makin meningkat tingkatannya. kalau dulu orang untuk hidup hanya perlu sandang, pangan dan papan. maka sekarang harus ada fasilitras plusnya. plus kendaraan, plus alat komunikasi, dll.

tentu kita tidak bisa menafikan pemenuhan kebutuhan ini , asal rasional dan produktif. rasional dan produktif. tanpa kerasionalan dan keproduktifan tentu yang ada hanya pemborosan dan penindasan. baik terhadap diri sendiri, terhadap orang-orang tercinta bahkan terhadap masyarakat banyak. lihat saja contoh diatas.

benarlah kata mahatma gandhi " manusia bisa memenuhi semua yang ada didunia, kecuali kerakusannya"

dan nampaknya kita harus lebih bergiat belajar manajemen qalbu( ya ngga vet?..hehehehhe), agar kita bisa bersyukur dengan nikmat yag ada dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia.

Karena Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan,
Ia memberi apa yang kita butuhkan...

Tuesday, July 05, 2005

akhirnya

dengan perasaan yang campur aduk dihati.
akhirnya, terucap juga ini tiga kata sakti.

" alkhamdulillah, aku pulang..."

Monday, July 04, 2005

demam

ibarat tubuh manusia yang belum bisa beradaptasi dengan perubahan drastis cuaca, begitu juga wajah pendidikan dasar kita.

saat, standar UAN disama ratakan 4,26 untuk semua pelajaran dan semua daerah, hasilnya pun beragam.

yang sudah punya "daya tahan tubuh" aman-aman aja.
yang bisa "beli obat" bisa lulus di ujian ulangan.
yang ngga punya "daya tahan" dan ngga mampu juga "beli obat" , harus mencoba tahun depan, moga-moga " tidak lagi demam".

Aceh: sd, smp ,sma = rata-rata 43 persen "demam"
Papua: smp= 73 persen "demam".
Kulonprogo: sebuah sekolah full terserang wabah "demam", tidak ada yang selamat.

kalau yang demam kebanyakan, berarti ada yang salah dalam perubahan.

bisa salah, karena menyamaratakan standar pendidikan ( harus diakui mutu pendidikan dibanyak daerah jauh tertinggal).

bisa juga salah, karena standardnya ketingggian.

Sunday, July 03, 2005

dunia lain

8:58
angkot caheum ledeng
sial, lupa gw gasibu hari minggu macet banget, mana ada gerak jalan di supratman lagi, telat deh..
Pak turun dilapangan bola PPI'

9:13
turun angkot menuju lapangan PPI'

9:17
nyampe dilapangan PPI', nyari posisi sebelah kanan, dibawah pohon dekat gawang.

9:23
sms Vetri "rif lu dimana, ngga nyasar kan, dilapangan PPI pak..lama bener.."

9:27
masih nyantai, kaga mungkin salah gw, kmaren waktu raker gw memang maen disini

9:32
Ajun nelpon"rif, lo dimana, ngga salah lapangan kan, lapangan PPI rif"
Arif " ie, gue disini pak, di deket gawang sebelah kanan"
Ajun "kanan yang mana, kanan banyak, gw dideket jalan besar"

9:39
mulai bingung, apa gw salah ya. perasaan waktu kulker gw maen di lapangan PPI yang ini(PPI')

9:46
jalan keluar , menuju jalan besar. lirik kanan kiri, ajun dan vetri tetap tidak terlihat.

9:55
gw nelpon Ajun
Arif "lo dilapangan mana jun,PPI' kan?"
Ajun " ia, PPI, lapangan yang kecil kan?"
Arif " kecil? , gede ni jun"
Ajun " ya dah, lo masuk ketengah lapangan deh "
telpon putus, abis pulsa gw.
bingung.
gimana mau masuk, anak SSB lagi maen bola didalem.
ketawa sendiri

10:02
Ajun " Rif lo di PPI supratman kan?"
Arif " di katamso , deket supratman, lapangan bola gede PPI', gue didepan wisma graha pramuka nih"
Ajun "ia, gw juga didepannya nih, lo dimana?"
Arif "lah, gw juga didepannya"

10: 05
lemes. menuju jalan supratman.mencari lapangan PPI' lain. mana tau ada lagi.

10:13
diujung simpang supratman katamso supratman ketemu vetri.

ngeliat kekiri ada juga namanya graha pramuka.
ngeliat kedepan ada juga lapangan bola PPI, tapi kecil.

sial.......

ketawa cengengesan.


10:15
seru-seruanan bertukar "dunia" bersama Vetri

10:16
nyusul Ajun ke workshop Asoka.

10:23
Alhamdulillah nyampe juga..