mimpi
saya itu termasuk seorang pemimpi. suka sekali memimpikan hal yang kecil sampai besar sekali. wajar. kalau orang bodoh dan miskin sudah tidak bisa bermimpi, apa lagi yang ia miliki.
kalau pak pram kenal saya dengan baik, mungkin dia akan berkata " dunia mu itu mayoritas alam pikiran". kalau kata teman-teman seperjuangan, saya itu termasuk golongan yang tidak konkrit.
kalau dari saya, ya saya seperti ini , melankolis yang pemimpi.
habis bagaimana lagi, mimpi bagi saya bukan sekedar hobby. ianya laksana kebutuhan yang harus terpenuhi. doakan saja, mimpi-mimpi saya jadi kenyataan. walaupun 18 tahun menjalani kehidupan, banyak juga mimpi kandas ditengah jalan.
dulu , waktu kecil, pernah mimpi jadi tentara,dengan keadaan sekarang sudah tidak mungkin lagi. la wong badan kurus kering begini. otak juga pasti terlalu bebal untuk doktrin militerisasi. apalagi saya paling benci hidup diasrama, penuh peraturan yang saya rasa kurang manusiawi.
itu baru satu mimpi yang mati. sebenarnya masih banyak lagi. tapi tak perlu saya berpanjang-panjang disini. toh saya tak pernah berkecil hati. karena saya yakin, Allah tidak memberi apa yang saya inginkan, Dia memberi apa yang saya butuhkan.mimpi-mimpi yang kandas ditengah jalan ini bisa jadi suatu bukti.
dan saat ini hati saya sedang gembira. karena kerja keras teman-teman saya di Sub Div MTI Membaca sudah berbuah nyata. makasih kepada Anto, Jilly, Novi dan penderma buku atas " Perpustakaan Keluarga"nya.
untuk perpus MTI dan komunitas MTI membaca pun, lagi-lagi saya punya mimpi.mimpinya kira-kira kalau di Indonesiakan seperti ini:
untuk Anto, Jilly dan Novi.
untuk para penderma buku.
untuk keluargaku
KMTI, maaf, maksud saya MTI.
Keluarga Mahasiswa Teknik Industri.
tak perlu kita menjadi seperti HIMAFI jaman dulu
yang menjadikan karya Freire sebagai bacaan wajib bermutu.
tak perlu juga bacaan Tiben dan PSIK dipaksa tiru
kata-kata langit itu, mencernanya belum tentu kita mampu.
cukuplah kita jadi diri sendiri.
Keluarga Mahasiswa Teknik Industri.
yang coba jadikan baca sebagai budaya keluarga
yang sadar bahwa buku adalah sarana penuntut ilmu
yang yakin sepenuh hati, bahwa membaca adalah ibadah kepada Ilahi.
cukuplah kiranya keluargaku seperti itu...
kalau pak pram kenal saya dengan baik, mungkin dia akan berkata " dunia mu itu mayoritas alam pikiran". kalau kata teman-teman seperjuangan, saya itu termasuk golongan yang tidak konkrit.
kalau dari saya, ya saya seperti ini , melankolis yang pemimpi.
habis bagaimana lagi, mimpi bagi saya bukan sekedar hobby. ianya laksana kebutuhan yang harus terpenuhi. doakan saja, mimpi-mimpi saya jadi kenyataan. walaupun 18 tahun menjalani kehidupan, banyak juga mimpi kandas ditengah jalan.
dulu , waktu kecil, pernah mimpi jadi tentara,dengan keadaan sekarang sudah tidak mungkin lagi. la wong badan kurus kering begini. otak juga pasti terlalu bebal untuk doktrin militerisasi. apalagi saya paling benci hidup diasrama, penuh peraturan yang saya rasa kurang manusiawi.
itu baru satu mimpi yang mati. sebenarnya masih banyak lagi. tapi tak perlu saya berpanjang-panjang disini. toh saya tak pernah berkecil hati. karena saya yakin, Allah tidak memberi apa yang saya inginkan, Dia memberi apa yang saya butuhkan.mimpi-mimpi yang kandas ditengah jalan ini bisa jadi suatu bukti.
dan saat ini hati saya sedang gembira. karena kerja keras teman-teman saya di Sub Div MTI Membaca sudah berbuah nyata. makasih kepada Anto, Jilly, Novi dan penderma buku atas " Perpustakaan Keluarga"nya.
untuk perpus MTI dan komunitas MTI membaca pun, lagi-lagi saya punya mimpi.mimpinya kira-kira kalau di Indonesiakan seperti ini:
untuk Anto, Jilly dan Novi.
untuk para penderma buku.
untuk keluargaku
KMTI, maaf, maksud saya MTI.
Keluarga Mahasiswa Teknik Industri.
tak perlu kita menjadi seperti HIMAFI jaman dulu
yang menjadikan karya Freire sebagai bacaan wajib bermutu.
tak perlu juga bacaan Tiben dan PSIK dipaksa tiru
kata-kata langit itu, mencernanya belum tentu kita mampu.
cukuplah kita jadi diri sendiri.
Keluarga Mahasiswa Teknik Industri.
yang coba jadikan baca sebagai budaya keluarga
yang sadar bahwa buku adalah sarana penuntut ilmu
yang yakin sepenuh hati, bahwa membaca adalah ibadah kepada Ilahi.
cukuplah kiranya keluargaku seperti itu...
7 Comments:
Rif, mo pinjem novel yg ada di sana doung!!!! kok ga pernah ada org ya? mo nyolong juga susah, dikunci...;-p. gimana dong?
hehe,,,yang tau nomernya gembok cuma anto,jilly,novi, gw plus Tuhan luck
jadi ya harus ada disana kitanya..
ntar resmi dibukanya abis liburan pak..
SOP nya lagi dirancang.
Semoga tidak hanya bermimpi..
karena bermimpi artinya engkau sedang tertidur...
gw kutip satu kalimat puisi dari buku dead poets society (tapi agak2 lupa ni)
'..waiting for tommorow when tommorow isn't comming..
...and still we sleep'
(hahaha..kyknya si ngaco puisinya..ntar gw kasi yang bener de...lupa soalnya)
sedikit dibedakan mimpi dengan angan-angan bu..
" seuatu hal yang besar terkadang dimulai dari mimpi.."
rada ngaco juga..ada di mencari pahlawan indonesia
jangan berhenti untuk bermimpi ya.., jika mimpi yang satu telah mati..pasti akan ada mimpi2 berikutnya yang datang dan bersedia untuk dijadikan kenyataan... . patah tumbuh hilang berganti..gugur satu tumbuh seribu!!
huah,,abangku yang satu ini, makin hari makin puitis, makin gombal,,tapi kok ya aku terharu baca gombalanmu!!hehe,,
smoga aku masih bisa jadi temen buat mewujudkan realita mimpimu,,amin,,
gombal...hehehe
gw juga lagi jijik ngeliat melankolisme gw ka..
makin parah abis ngga dapat panggung ngedanlap n ngerefleksi lagi
hahhahahha
Post a Comment
<< Home